Pagi di Labuhan Bajo

LABUAN BAJO, KOMPAS.com — Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, adalah kota pelabuhan kecil yang menarik. Tim Ekspedisi Cincin Api Kompas sudah menginap di kota ini sejak Minggu (3/6/2012) malam.

Senin pagi ini, kami singgah di Pelabuhan Labuan Bajo untuk kemudian mengunjungi Pulau Rinca. Ini adalah salah satu pulau yang dihuni komodo, kadal purba besar yang masih bertahan hingga sekarang.

Labuan Bajo termasuk kota kecil di pesisir dengan karakter terbuka. Meski mayoritas penduduknya adalah suku Bajo, mereka juga menerima kehadiran suku-suku lain, seperti Jawa, Bugis, dan beberapa suku Flores. Itu juga tecermin dari arsitekstur di kota yang cenderung beragam dan bersajaha.

Sebagian kota ini didirikan di atas perbukitan dan lembah. Dari jalanan di atas bukit, kami bisa memandang pelabuhan, laut, dan gugusan pulau yang tersebar di sekitarnya.

Salah satu pulau itu adalah Pulau Komodo, yang baru saja ditetapkan sebagai salah satu dari The New Seven Wonders. Di sinilah hidup komodo (Varanus komodoensis) atau kadal raksasa yang bisa bertahan sejak zaman purba. Sebagai pelabuhan transit ke Pulau Komodo, Labuan Bajo kini semakin ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara. Di jalan-jalan atau pelabuhan, kami kerap berpapasan dengan mereka.

Bersamaan dengan melejitnya popularitas komodo, nama kota Labuan Bajo juga semakin populer di dunia.